Generasi Z dan milenial banyak yang menghabiskan gajinya berbelanja di e-Commerce. Hal itu terlihat dari hasil riset Katadata Insight Center (KIC) dan Kredivo menunjukkan, masyarakat menggunakan sekitar 3% hingga 5% dari pendapatan bulanannya untuk belanja di e-commerce. Semakin muda, rasio pendapatan yang dibelanjakan di e-commerce kian besar.
Masyarakat berusia 18-25 tahun rata-rata memperoleh pendapatan sebesar Rp 4,6 juta per bulan. Rerata nilai transaksi mereka di e-commerce pun setara dengan 5,4% dari pendapatan bulanan tersebut.
Kelompok usia 26-35 tahun punya rata-rata pendapatan yang lebih besar, yakni Rp 5,7 juta per bulan. Dari jumlah tersebut, pendapatan yang dibelanjakan di e-commerce sebesar 5,2%.
(Baca: Penggunaan E-Commerce Indonesia Tertinggi di Dunia)
Kemudian, kelompok usia 36-45 tahun hanya membelanjakan 4% dari rata-rata pendapatannya yang mencapai Rp 7,4 juta per bulan di e-commerce. Orang-orang berusia 46-55 tahun membelanjakan 3,5% dari gajinya yang sebesar Rp 8,7 juta per bulan di e-commerce.
Sedangkan, mereka yang berusia di atas 55 tahun pun rerata memiliki pendapatan bulanan sebesar Rp 9,3 juta. Hanya saja, rasio nilai transaksi di e-commerce dari pendapatannya sebesar 3,4%.
Riset ini dilakukan dengan mengolah data pengguna Kredivo yang melakukan transaksi di e-commerce. Data yang digunakan berasal dari satu juta pengguna yang berbelanja di enam marketplace terbesar pada periode 2020.