Bagaimana Kinerja Operasi Tangkap Tangan KPK di Era Kepemimpinan Firli?

Ekonomi & Makro

Lite

Dwi Hadya Jayani 10/05/2021 14:46 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupatu Nganjuk Novi Rahman Hidayat.

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Bagaimana Kinerja Operasi Tangkap Tangan KPK di Era Kepemimpinan Firli?

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Operasi Tangkap Tangan KPK (2015-2021)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat. Novi ditangkap terkait dugaan lelang jabatan di Pemerintah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Dengan OTT ini, total KPK era Firli Bahuri telah melakukan sebanyak sembilan OTT. Delapan OTT dilakukan pada 2020, merupakan yang terendah sejak 2016.

Delaoan OTT tersebut antara lain terhadap Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, Komisioner KPU Wahyu Setiawan, dan Pejabat UNJ. Pejabat UNJ dilimpahkan ke Polda Metro Jaya, tapi kemudian dihentikan proses penyidikannya.

Kemudian OTT Bupati Kutai Timur Ismunandar, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Bupati Banggai Laut Wenny Bukamo, dan pejabat Kementerian Sosial. Pada OTT pejabat Kementerian Sosial, KPK menetapkan Menteri Sosial Juliari Batu Bara sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa terkait bantuan sosial penanganan Covid-19.

(Baca: 327 Orang Terjaring OTT KPK sepanjang 2015-2019)

Editor : Aria W. Yudhistira