Provinsi Bali paling terdampak Covid-19. Ekonominya mengalami kontraksi hingga -9,31% selama 2020, jauh lebih rendah daripada pertumbuhan 2019 yang mencapai 5,6%. Hal ini disebabkan sektor pariwisata sebagai kontributor utama sangat terdampak dengan adanya pandemi dan pemberlakuan pembatasan sosial. Dampak ini bahkan terasa bagi Bali sejak kuartal I 2020 yang tercatat tumbuh negatif 1,2% (year on year/yoy).
Sementara dari sisi pengeluaran, seluruh indikator mengalami kontraksi kecuali konsumsi pemerintah. Penurunan terdalam terdapat pada kompoonen Impor Luar Negeri -78,34%, Ekspor Luar Negeri -76,23%, dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) -12,21%.
(Baca: 10 Provinsi dengan Pertumbuhan Ekonomi Terendah 2020)