Realisasi Investasi Indonesia Naik Tipis di Tengah Pandemi

Keuangan

Lite

Dwi Hadya Jayani 25/01/2021 16:00 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang 2020 Rp 826,3 triliun, tumbuh 2,1% dari 2019 yang sebesar Rp 809,6 triliun.

Realisasi Investasi Indonesia (2015-2020)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Realisasi Investasi Indonesia Naik Tipis di Tengah Pandemi

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Realisasi Investasi Indonesia (2015-2020)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang 2020 senilai Rp 826,3 triliun atau tumbuh 2,1% dari 2019 yang sebesar Rp 809,6 triliun. Selain itu, realisasi investasi Indonesia melampaui target yang ditetapkan pada 2020 sebesar Rp 817,2 triliun.

Realisasi investasi Indonesia didominasi oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 413,5 triliun atau 50,1% dari total investasi. Angka ini pun tumbuh 7% dari 2019 yang sebesar Rp 386,5 triliun. Sementara Penanaman Modal Asing (PMA) menurun 2,4% dari 2019 yang sebesar Rp 423,1 triliun. PMA menyumbangkan Rp 412,8 triliun 49,9% dari total investasi.

Data tersebut mengindikasikan sedikit investor asing yang menanamkan modal di Indonesia selama pandemi Covid-19. Pemerintah mencoba mengerek investasi dengan membuat UU Omnibus Law Cipta Kerja yang disahkan DPR pada Oktober 2020. Dalam beleid tersebut terdapat pelbagai kemudahan investasi, seperti pemangkasan regulasi yang selama ini dinilai rumit.

(Baca: Penjualan Rumah Anjlok Akibat Pandemi Covid-19)

Editor : Muhammad Ahsan Ridhoi