Ipsos bekerja sama dengan World Economic Forum (WEF), melakukan survei mengenai vaksin Covid-19. Ribuan responden menolak untuk mendapatkan vaksin Covid-19 jika telah tersedia.
Argumen penolakan vaksin Covid-19 karena responden khawatir terhadap efek sampingnya. Hal itu diakui 34% responden. Responden yang paling banyak mengkhawatirkan kategori itu berasal dari Jepang. Sementara, 33% responden global lainnya menolak karena vaksin dalam fase klinis terlalu cepat diproses. Dengan kata lain, proses tersebut cenderung terburu-buru.
Ada 1 dari 10 responden mengiyakan bahwa mereka menolak vaksin Covid-19 secara general. Selain itu, responden lainnya menilai, vaksin tak efektif dan merasa kecil kemungkinan akan terjangkit Covid-19.
Ipsos melakukan survei terhadap 18.526 responden berusia 16-74 tahun dari 15 negara. Sebanyak 4.859 responden di antaranya menolak menerima vaksin Covid-19, jika telah tersedia. Angka itu menjadi dasar untuk pengambilan data penolakan terhadap vaksin Covid-19.