Organisasi Buruh Internasional (ILO) menyebutkan total jam kerja secara global pada kuartal I-2020 berkurang 5,6% dibandingkan kuartal IV-2019. Persentase itu meningkat hingga 17,3% pada kuartal II-2020, atau setara dengan hilangnya 495 juta lapangan kerja tetap.
Jika dilihat per kawasan, Asia Pasifik mencatatkan pengurangan jam kerja paling tinggi pada Januari-Maret 2020, yakni 7,3%. Hal ini sejalan dengan merebaknya virus corona yang pertama kali terjadi di Tiongkok, disusul dengan penerapan lockdown secara nasional.
(Baca: Ternyata Rata-rata Upah Buruh per Jam Sebesar Ini)
Namun, posisinya berbalik pada kuartal II-2020. Asia Pasifik memiliki persentase terendah, sementara Amerika memimpin dengan 28%. Pengurangan jam kerja di wilayah lainnya pun berada di kisaran 15-17%.
Meski begitu, ILO memprediksi total jam kerja berkurang lebih sedikit di semua wilayah pada kuartal III-2020, dengan rata-rata global 12,1%.