Data Pengguna E-Commerce Dijual Puluhan Juta Rupiah

Teknologi & Telekomunikasi

Premium

Yosepha Pusparisa 12/05/2020 16:05 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Beberapa data pengguna dan merchant e-commerce di Indonesia dikabarkan telah diretas sejak tahun lalu. Diawali Bukalapak yang kehilangan 13 juta data pengguna dan dihargai US$ 5.000 atau Rp 74,5 juta.

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Data Pengguna E-Commerce Dijual Puluhan Juta Rupiah”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Harga Jual Data Pengguna E-Commerce

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Beberapa e-commerce di Indonesia dikabarkan telah mengalami peretasan sejak 2019. Peretasan ini diawali oleh Gnosticplayers yang mengklaim mencuri sekitar 13 juta data pengguna Bukalapak. Kumpulan data pengguna itu dihargai US$ 5.000 atau Rp 74,5 juta dengan kurs Rp 14.900/US$.

Awal Mei lalu, Tokopedia juga mengalami kebocoran data. Setidaknya 91 juta data pengguna dan lebih dari tujuh juta data merchant berhasil diperdagangkan dengan US$ 5.000 atau Rp 74,5 juta. Jenis data yang diambil berupa nama, e-mail, dan kata sandi pengguna.

(Baca: Bocornya Puluhan Juta Data Pengguna E-Commerce Indonesia)

Masih di bulan yang sama, tepatnya pada Sabtu (9/5), data pengguna e-commerce Bhinneka juga diperdagangkan senilai US$ 1.200. Jumlah itu setara dengan Rp 17,9 juta. Aksi ini didalangi ShinyHunters, kelompok peretas yang juga menyerang Tokopedia.

Editor : Safrezi Fitra