Tangerang Selatan memiliki kualitas udara paling buruk dibandingkan kota-kota lain di Asia Tenggara. Konsentrasi PM2,5 kota di Banten ini mencapai 81,3 mikrogram per meter kubik, yang bisa menimbulkan efek samping atau memperburuk kondisi jantung dan paru-paru.
Setelah Tangerang Selatan, peringkat lima besar masih diisi oleh Indonesia. Kota-kota tersebut adalah Bekasi (62,6 mikrogram per meter kubik), Pekanbaru (52,8), Pontianak (49,7), dan Jakarta (49,4). Talawi dan Surabaya juga muncul di peringkat tujuh dan sepuluh.
Hanoi di Vietnam serta Nakhon Ratchasima dan Saraphi di Thailand mencatatkan konsentrasi PM2,5 di kisaran 40 mikrogram per meter kubik. Kualitas udara ini berisiko menimbulkan iritasi dan masalah pernafasan.