10 Ancaman Kemudahan Berbisnis

Ekonomi & Makro

Lite

Yosepha Pusparisa 31/10/2019 14:00 WIB

URL telah disalin

Memuat...

PricewaterhouseCoopers (PwC) menjabarkan beberapa ancaman berbisnis. Regulasi berlebih dan ketidakpastian kebijakan menempati posisi teratas. Masing-masing kategori mewakili 35 persen pandangan CEO.

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

10 Ancaman Kemudahan Berbisnis

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Ancaman Kemudahan Berbisnis (2019)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

PricewaterhouseCoopers (PwC) menjabarkan beberapa ancaman dalam berbisnis dalam laporan surveinya berjudul “PwC’s 22nd Annual Global CEO Survey”. Regulasi yang terlalu banyak dan ketidakpastian kebijakan menjadi ancaman teratas. Masing-masing kategori mewakili 35% pandangan para Chief Executive Officer (CEO) perusahaan secara global.

Para CEO lebih fokus pada bidang yang lebih dekat dengannya karena mereka menanti kejelasan dari pemerintah dan kondisi pasar. Ancaman lainnya, sebanyak 34% CEO menilai kemampuan keterampilan kunci menjadi masalah. Perang dagang mengikuti dengan penilaian dari 31 persen CEO.

“Kita memasuki era baru, di mana pertumbuhan melambat. Tensi global karena perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok berimbas pada kematangan pasar negara berkembang,” ujar CEO Mapfre Antonio Huertas Mejías dalam laporan tersebut.

(Baca: Indonesia Peringkat Kelima Terendah di ASEAN dalam Kemudahan Bisnis)

Editor : Safrezi Fitra