Utang Pemerintah Naik 7,3% Menjadi Rp 4.680,19 Triliun pada Agustus 2019

Pasar

Lite

Dwi Hadya Jayani 26/09/2019 16:00 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Utang pemerintah Indonesia per akhir Agustus 2019 mencapai Rp 4.680,19 triliun, meningkat 7,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4.363,19 triliun.

Komposisi Utang Pemerintah Indonesia per Akhir Agustus 2019

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Utang Pemerintah Naik 7,3% Menjadi Rp 4.680,19 Triliun pada Agustus 2019

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Komposisi Utang Pemerintah Indonesia per Akhir Agustus 2019

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah per akhir Agustus 2019 mencapai Rp 4.680,19 triliun. Angka tersebut meningkat 7,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4.363,19 triliun. Meskipun secara nilai meningkat, rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menurun dari 30% menjadi 29,8%.

Utang tersebut mayoritas berupa Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 82,94% dan pinjaman sebesar 17,06%. Total penerbitan SBN Indonesia sebesar Rp 3.881,91 triliun. Angka tersebut terdiri atas SBN domestik sebesar Rp 2.833,43 triliun dan SBN dalam valuta asing sebesar Rp 1.032,6 triliun. Sementara total pinjaman sebesar Rp 798,28 triliun, terdiri atas pinjaman dalam negeri sebesar Rp 7,69 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp 790,59 triliun.

(Baca Databoks: Utang Jadi Sumber Pembiayaan Defisit Terbesar di APBN 2020)

Editor : Hari Widowati