Cadangan devisa Indonesia turun US$ 4 miliar menjadi US$ 120,3 miliar pada Mei 2019 dibandingkan April 2019. Posisi cadangan devisa ini merupakan yang terendah sejak awal 2019. Secara berturut-turut, posisi cadangan devisa pada Januari 2019 sebesar US$ 120,07 miliar, Februari US$ 123,3 miliar, Maret US$ 124,5 miliar, dan April sebesar US$ 124,3 miliar.
Direktur Eksekutif Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko mengatakan, penurunan cadangan devisa Mei 2019 disebabkan oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, penurunan ini juga dipengaruhi oleh berkurangnya simpanan valas perbankan di BI. Perbankan menarik dananya untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas valas terkait siklus pembayaran dividen beberapa perusahaan asing dan libur Lebaran.
Posisi cadangan devisa Mei 2019 ini setara dengan pembiayaan 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu cadangan devisa ini juga berada di atas standar kecukupan internasional sebesar 3 bulan impor.
(Baca Databoks: Cadangan Devisa Indonesia Susut US$ 200 Juta pada April 2019)