Tiongkok merupakan pemasok pipa besi dan baja impor bagi Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor pipa besi dan baja yang berasal dari Negeri Tirai Bambu mencapai 175.900 ribu ton atau sekitar 54% dari total impor seberat 325.900 ribu ton. Nilai impor tersebut mencapai US$ 143,9 juta atau sekitar Rp 1,87 triliun.
Sementara impor pipa besi dan baja terbesar kedua berasal dari Jepangdengan berat mencapai 55.900 ribu ton (17,16%) dengan nilai US$ 88,9 juta. Kemudian diikuti Singapura di urutan dengan berat 8.800 ton. Impor pipa besi dan baja Indonesia pada 2016 turun 26,54% dari tahun sebelumnya seberat 443,5 ribu ton.
Pengenaan tarif bea masuk baja ke Amerika Serikat sebesar 25% dapat berdampak terhadap pasar baja domestik. Tiongkok yang merupakan eksportir baja dunia tentunya bakal mengalihkan pangsa pasarnya dari Negeri Paman Sam ke negara lain, tidak tertutup kemungkinan ke Indonesia. Untuk itu pemerintah perlu mengambil kebijakan guna melindungi produk dalam negeri sebagai antisipasi massifnya impor baja murah dari Tiongkok tersebut.