Indonesia Paling Banyak Impor Nuclear Reactors, Boilers, Machinery dari Luxembourg pada 2023
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan impor dengan Luxembourg sebesar US$ 8,03 juta data per Desember 2023. Nilai turun 48.47% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 15,59 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Luxembourg, impor dalam 10 tahun terakhir telah mengalami penurunan cukup dalam. Terendah impor Indonesia adalah US$ 6,31 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 38,77 juta.
(Baca: Indonesia Paling Banyak Ekspor Nuclear Reactors, Boilers, Machinery ke Namibia pada 2023)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Luxembourg, 39 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat 32 produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Luxembourg. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Nuclear reactors, boilers, machinery and mechanical appliances
- Optical, photographic, cinematographic, measuring, checking, precision, medical or surgical
- Wadding, felt and nonwovens
- Iron and steel
- Electrical machinery and equipment and parts
Masuk dalam kode HS 84, Nuclear reactors, boilers, machinery and mechanical appliances merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan parts. Impor produk ini dari Luxembourg berada di urutan pertama. Dari negara ini, Indonesia mengimpor senilai US$ 3,23 juta. Nilai impor Nuclear reactors, boilers, machinery and mechanical appliances; parts ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 5.548 ribu.
Optical, photographic, cinematographic, measuring, checking, precision, medical or surgical dengan kode HS 90. Indonesia mengimpor US$ 1,88 juta.
Impor produk lainnya adalah Wadding, felt and nonwovens sebanyak US$ 0,56 juta. Nilai impor produk ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 862 ribu. Impor Wadding, felt and nonwovens yang terbesar saat ini masih berasal dari Luxembourg. Selain negara ini, lima negara terbesar yang menjadi sumber impor Wadding, felt and nonwovens Indonesia adalah China, Germany, United States of America, Italy dan Japan.
(Baca: Indonesia Ekspor Mineral Fuels, Mineral Oils Senilai US$ 6,67 Miliar ke Japan pada 2023)
Untuk produk Iron and steel dengan kode HS 72. Indonesia mengimpor senilai US$ 0,43 juta, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 4.560 ribu. Data Trademap memperlihatkan aktivitas dagang Indonesia mengimpor Iron and steel dari -4 negara. Impor Iron and steel dari negara ini merupakan yang terbesar. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah China, Germany, Japan, Indonesia dan Korea, Republic of.
Produk lainnya, Indonesia juga tercatat banyak mengimpor Electrical machinery and equipment and parts dari Luxembourg. Nilai impor produk ini pada 2023 senilai US$ 0,38 juta. Jumlah ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 263 ribu. Impor Electrical machinery and equipment and parts yang terbesar saat ini masih berasal dari Luxembourg. Selain negara ini, lima negara terbesar yang menjadi sumber impor Electrical machinery and equipment and parts Indonesia adalah China, Hong Kong, China, Taipei, Chinese, United States of America dan Germany.