Berdasarkan data BPH Migas pada Desember 2017, beberapa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengalami kenaikan dari posisi Juli. Harga Pertamina Dex mengalami kenaikan Rp 300 per liter, tertinggi dari jenis lainnya. Kemudian diikuti Pertamax naik Rp 150 per liter, sementara harga Pertalite dan Pertamax Turbo naik masing-masing Rp 100 per liter. Sedangkan harga Premium, Solar, serta Dexlite tidak mengalami kenaikan.
Harga BBM di SPBU Pertamina yang terendah adalah Solar, yaitu Rp 5.150 per liter, sedangkan BBM yang termahal adalah Pertamax Racing mencapai Rp 42 ribu per liter. Sementara jenis BBM yang masih disubsidi hanya Solar dan minyak tanah (Kerosen).
Harga minyak dunia yang cenderung naik dan telah mencapai US$ 60 per barel dapat mempengaruhi besaran anggaran subsidi energi. Terutama untuk BBM jenis tertentu yang masih disubsidi oleh pemerintah. Jika harga BBM Pertamina juga tidak naik juga akan mempengaruhi pendapatan perusahaan minyak milik pemerintah tersebut. Padahal dalam APBN 2018, harga minyak Indonesia (IPC) dipatok US$ 48 per barel.