Dalam laporan keuangan yang telah dipublikasi per Juni 2017, PT Bank Mandiri Tbk berhasil mencatat kenaikan laba 33,65 persen menjadi Rp 9,46 triliun pada semester pertama 2017 dibanding semester pertama tahun sebelumnya, yakni Rp 7,08 triliun. Laba Bank BUMN tersebut merupakan yang terbesar sejak 2015. Demikian pula laba per saham (Earning Price Ratio/EPS) dalam enam bulan pertama 2017 juga naik menjadi Rp 405,56 dari semester I 2016, yaitu Rp 303,44 per saham.
Tumbuhnya laba bank yang berkode BMRI ini ditopang oleh naiknya pendapatan bunga sebesar 7,56 persen menjadi Rp 39,12 triliun sepanjang semester pertama 2017 dibanding Rp 36,37 triliun pada semester pertama 2016.
Membaiknya kinerja bank milik pemerintah tersebut ternyata tidak mampu menopang pergerakan harga sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Pada perdagangan Rabu (19/7), harga saham BMRI justru terkoreksi Rp 200 per saham (1,48 persen) menjadi Rp 13.325. Sempat menyentuh level tertingginya dalam setahun terakhir, yakni di Rp 13.575 per saham, tapi kemudian mengalami aksi ambil untung sehingga harga sahamnya ditutup di area negatif. Dalam setahun terakhir, harga saham Bank Mandiri telah naik 31,93 persen.