Produksi kopi nasional pada 2016 mencapai 639.305 ton atau turun tipis dari tahun sebelumnya. Pada 2017, produksi kopi diprediksi mencapai 637.539 ton yang berarti kembali turun 0,28 persen dari tahun lalu. Di tengah maraknya kafe-kafe yang menyajikan minuman dari olahan butiran biji kopi, produksi kopi nasional justru mengalami penurunan produksi.
Produksi kopi Indonesia terus mengalami penurunan dalam empat tahun terakhir. Pada 2012, produksi kopi domestik mencapai 691.163 ton, namun pada 2013 tinggal 675.881 ton. Penurunan ini diperkirakan akan berlanjut pada tahun ini. Produksi kopi domestik pernah mencapai puncak tertingginya pada 2008, yakni sebesar 698 ribu ton. Turunnya produktivitas menjadi salah satu penyebabnya. Pada 2013, produktivitas perkebunan kopi mencapai 739 kg/ha, pada tahun ini diperkirakan hanya mencapai 704 kg/ha.
Pekan lalu, Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menyerukan untuk memboikot produk Starbucks di Indonesia setelah CEO Starbucks, Howard Mark Schultz memberikan kesetaraan terhadap kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). PP Muhammadiyah melalui Ketua bidang ekonomi, Anwar Abbas juga mendesak pemerintah agar mempertimbangkan untuk mencabut izin Starbucks di Indonesia karena dianggap bertentangan dengan Pancasila.