Sebuah lembaga riset Institute of Director memperkirakan pasar Big Data di Indonesia bisa mencapai US$ 41,77 juta atau setara Rp 556 miliar pada 2017. Nilai pasar tertinggi diproyeksikan untuk industri penyedia infrastruktur, yaitu sekitar US$ 15,43 juta dengan tingkat pertumbuhan rata-rata (CAGR) periode 2012–2017 mencapai 45,1 persen. Sedangkan untuk penyediaan piranti lunak (software) diperkirakan sekitar US$ 12,6 juta, dan untuk pelayanan mencapai US$ 13,8 juta.
Tren positif ditunjukkan oleh perkembangan digital di Indonesia, khususnya Big Data. Pengguna teknologi big data analytics saat ini tidak sebatas industri telekomunikasi. Sejumlah industri lain seperti jasa keuangan, ritel, pemerintah, asuransi dan layanan publik dinilai sudah menerapkan teknologi big data analytics di Indonesia. Selain itu, Lembaga riset global Gartner memprediksi penggunaan data analytics oleh industri secara global akan meningkat sebesar 75 persen pada 2020.