Realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) pada triwulan pertama 2017 mencapai Rp 265,77 triliun atau sekitar 38,7 persen dari yang ditargetkan dalam APBN 2017. Dari total penerbitan selama tiga bulan pertama tahun ini, dalam bentuk surat berharga syariah negara mencapai Rp 96,45 triliun atau 48 persen dari target penerbitan. Sedangkan dalam bentuk obligasi konvensional mencapai Rp 169,33 triliun atau 34,61 persen dari target Rp 489,31 triliun.
Pemerintah terlihat menggenjot penerbitan SBN di awal tahun untuk membiayai pembangunan dan gaji pegawai. Strategi front loading ini dilakukan untuk menyeimbangkan antara penerimaan pajak dengan belanja negara. Selain itu, pemerintah memanfaatkan kondisi pasar surat utang yang cukup kondusif di awal tahun. Sebab, memasuki semester kedua biasanya pasar lebih cenderung fluktuatif.