Sebanyak 70,59 persen atau sekitar 1,9 juta rumah tangga DKI Jakarta menggunakan air kemasan sebagai sumber air minum. Tingginya penggunaan air kemasan ini mengindikasikan bahwa masyarakat lebih percaya terhadap kualitas air minum kemasan dibandingkan sumber air lainnya. Pada 2015, jumlah rumah tangga di Jakarta mencapai 2,7 juta rumah tangga.
Dalam laporan Indikator Kesejahteraan Rakyat DKI 2016, penggunaan pompa air sebagai sumber air minum penduduk Jakarta pada 2015 mencapai 14,48 persen atau sekitar 391 ribu rumah tangga. Sementara rumah tangga yang menggunakan ledeng sebagai sumber air minum hanya mencapai 14,37 persen atau sekitar 388 ribu. Buruknya kualitas air ledeng di Jakarta membuat penggunaannya sebagai sumber air minum masih rendah.