Satelit Telkom 3S rencananya akan diluncurkan pada 15 Februari 2017 dari Guyana Space Centre, Kourou, Guyana Perancis. Ini merupakan pengganti satelit Telkom 3 yang gagal mencapai orbit pada 2012. Satelit dengan biaya sekitar US$ 250 juta ini memiliki 49 transponder dengan masa aktif 15 tahun. Satelit milik PT Telkom ini dikhususkan untuk penyiaran televisi dengan kualitas tinggi (High Definition Television), jaringan GSM, dan internet.
Saat ini Indonesia masih kekurangan sekitar 100 transponder satelit, baik komunikasi maupun penyiaran nasional. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Indonesia harus menggunakan satelit asing. Alhasil, lebih dari 30 satelit asing beroperasi di Indonesia.
Permohonan hak labuh (landing right) satelit negara lain di Indonesia hingga semester pertama 2016 telah mencapai 31. Angka ini telah meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan permohonan pada semester I-2015. Jumlah tersebut juga telah menyamai permohonan hak labuh satelit di Indonesia sepanjang 2015. Tingginya permintaan hak labuh satelit asing ini mengindikasikan tingginya pemanfaatan teknologi satelit untuk keperluan masyarakat. Baik untuk kebutuhan jaringan penyiaran maupun komunikasi.