Kontrak kebutuhan gas untuk pembangkit listrik di Indonesia menurun dalam jangka panjang lantaran sebagian besar pembangkit milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) belum meneken kontrak jangka panjang.
Padahal dalam 15 tahun, kebutuhan listrik di Indonesia terus meningkat. Bahkan untuk gas, PLN memproyeksikan kebutuhan hingga 2030 mencapai 1.974 BBTUD (Billion British Thermal Unit per Day), naik hampir empat kali lipat dari kebutuhan 2015 yang hanya 589 BBTUD.
Kementerian ESDM memproyeksikan permintaan gas hingga 2030. Tahun ini, permintaan gas ditaksir mencapai 2.500 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day) dan terus turun hingga menjadi 2.200 MMSCFD pada 2019. Namun dari 2020, permintaan gas untuk pembangkit listik akan meningkat hingga mencapai puncaknya sebesar 2.400 MMSCFD pada 2024 seiring tumbuhnya konsumsi setrum domestik. Setelah itu permintaan gas untuk listrik akan kembali melandai hingga 2030.