Meningkatnya kebutuhan minyak nabati domestik serta besarnya potensi nilai ekspor minyak sawit (crude palm oil/cpo) menjadi pemicu pertumbuhan luas lahan perkebunan sawit di tanah air. Pada 1980, luas lahan perkebunan sawit hanya 295 ribu hektare, tapi pada 2018 telah menjadi 14,68 juta hektare, meningkat lebih dari 4.000 kali.
Lahan perkebunan sawit rakyat tumbuh paling kencang, yaitu lebih dari 94,02% sepanjang periode 1980-2019 atau rata-rata sebesar 2,41% per tahun. Luas lahan sawit terbesar dikuasai oleh perkebunan besar swasta, yakni lebih dari 8 ribu ha atau sekitar 55% dari total. Jumlah lahan sawit perkebunan besar swasta tumbuh lebih dari 4.700% atau 122% per tahun. Adapun lahan sawit milik perkebunan besar negara hanya bertambah 218% dalam empat dekade terakhir atau sekitar 5,5% per tahun.
Luas lahan sawit terbesar berada di Sumatera, yakni mencapai 8,3 juta hektar atau lebih dari separuh total lahan sawit Indonesia. Dari jumlah lahan perkebunan sawit tersebut, sebanyak 2,7 juta ha berada di Provinsi Riau.
(Baca Databoks: 54% Area Kelapa Sawit Dikuasai Swasta)