Ekspor minyak sawit (CPO) Indonesia pada 2015 tumbuh 20 persen dibandingkan 2014. Tingginya volume eskpor tahun lalu disebabkan oleh penurunan harga CPO dunia dibawah US$ 700 per ton. Jatuhnya harga minyak mentah dunia hingga ke US$ 30 per barel mempengaruhi harga komoditas lainnya dan tidak terkecuali CPO.
Di luar dugaan, di tengah perlambatan ekonomi global, permintaan CPO justru meningkat karena adanya pelarangan penggunaan minyak kedelai dari rekayasa genetika (genetically modified organism). Terutama di Cina dan Amerika. Sementara permintaan permintaan minyak sawit dari Pakistan juga meningkat untuk memenuhi kebutuhan industri produk makanan.