Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, volume ekspor komoditas minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) mencapai 8,58 juta ton dengan nilai US$ 8,34 miliar pada Januari-April 2021. Jumlah itu meningkat 7,91% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 8,24 juta ton dengan nilai US$ 5,56 miliar.
Dilihat berdasarkan negaranya, CPO paling banyak diekspor ke India, yakni 1,56 juta ton. Pakistan menempati posisi kedua dengan ekspor CPO hingga 690,6 ribu ton.
Kemudian, ekspor CPO ke Tiongkok tercatat mencapai 677,1 ribu ton. Ekspor CPO ke Spanyol dan Bangladesh masing-masing sebanyak 481,3 ribu ton dan 428,2 ribu ton.
(Baca: Di Mana Lahan Sawit Terluas di Indonesia?)
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono mengatakan, aktivitas ekspor CPO sepanjang Januari-April 2021 tak terkendala meski ada pandemi corona. Nilai ekspor ke India juga mengalami pertumbuhan 0,77%, walau volumenya turun 34,06%.
Sementara untuk Tiongkok, volume ekspor CPO sepanjang empat bulan pertama tahun ini meningkat hingga 124,82%. Nilai ekspornya juga naik 230,67% dibandingkan Januar-April 2020.