Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), terdapat 229,54 hektare (ha) lahan yang terbakar di Jambi selama Januari-Agustus 2023.
Melansir Detik.com, rincian luasnya yakni 214,41 ha lahan mineral dan 15,13 ha lainnya berasal dari lahan gambut.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala BPBD Jambi Dodi Chandra menjelaskan, tingkat kemudahan terbakar secara umum sudah termasuk kategori mudah, sehingga kebakaran hutan akibat cuaca panas kian meningkat seiring memasuki musim kemarau.
Adapun kabupaten Batanghari, tercatat sebagai kabupaten di Jambi yang mengalami kebakaran lahan paling luas, yakni mencapai 111,14 ha.
Kemudian disusul oleh kabupaten Sarolangun dan Tebo dengan luas lahan terbakarnya mencapai 40,02 ha dan 31,20 ha.
BPBD mencatat, kebakaran lahan ini terjadi hampir di seluruh wilayah Jambi, kecuali di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungan Penuh yang berada dalam kategori aman.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jambi sudah mengirimkan surat ke BNPB untuk melakukan modifikasi cuaca guna mengurangi dampak dari kebakaran lahan tersebut.
"TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) itu, kita sudah serahkan surat pengajuannya. Kita hanya menunggu, karena pelaksanaannya dilakukan oleh BNPB berkoordinasi dengan BMKG. Ada pertimbangan-pertimbanan juga untuk menabur garam, seperti melihat bibit awan dan lain sebangainya," ujar Dodi melalui keterangannya, dilansir dari Detik.com, Sabtu (12/8/2023).
Berikut rincian luas lahan yang terbakar di provinsi Jambi per 11 Agustus 2023 berdasarkan wilayahnya:
- Kabupaten Batanghari: 111,14 ha
- Kabupaten Sarolangun: 40,02 ha
- Kabupaten Tebo: 31,20 ha
- Kabupaten Tanjung Jabung Barat: 16,13 ha
- Kabupaten Merangin: 9,80 ha
- Kabupaten Bungo: 9,45 ha
- Kabupaten Muaro Jambi: 7 ha
- Kabupaten Tanjung Jabung Timur: 4,80 ha
(Baca juga: 10 Area Kawasan Hidrologi Gambut yang Paling Rentan Karhutla pada 2023)