Hampir 85% Rumah Tangga Petani Jagung Indonesia Tidak Menerima Bantuan Benih pada 2024

Agroindustri

Premium

Akbar Ridwan 05/10/2025 12:07 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Berdasarkan survei BPS, mayoritas rumah tangga yang menjalankan usaha pertanian jagung di Indonesia tidak menerima bantuan benih pada 2024.

Persentase Rumah Tangga Usaha Pertanian Jagung di Indonesia Berdasarkan Sumber Bantuan Benih yang Diterima (2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Hampir 85% Rumah Tangga Petani Jagung Indonesia Tidak Menerima Bantuan Benih pada 2024”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Persentase Rumah Tangga Usaha Pertanian Jagung di Indonesia Berdasarkan Sumber Bantuan Benih yang Diterima (2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), salah satu faktor penghambat usaha pertanian adalah sulitnya mendapatkan benih unggul, baik karena keterbatasan stok maupun harga yang relatif mahal.

BPS juga menemukan, mayoritas rumah tangga yang menjalankan usaha pertanian jagung di Indonesia tidak menerima bantuan benih.

Dari 36.363 sampel rumah tangga petani jagung yang disurvei, hampir 85% tidak menerima bantuan tersebut.

Kemudian 6,02% menerima bantuan benih dari pemerintah pusat, 8,13% dari pemerintah daerah, dan tak sampai 1% menerimanya dari BUMN/swasta, perorangan, dan lainnya.

"Persentase rumah tangga jagung yang menerima bantuan benih masih rendah," kata BPS dalam laporannya.

BPS menilai, temuan ini bisa dijadikan bahan evaluasi dalam pengambilan kebijakan yang lebih baik ke depannya.

Selain benih, persentase rumah tangga petani jagung yang tidak menerima bantuan pupuk pada 2024 juga cukup banyak, yakni 35,10%.

Adapun yang menerima bantuan pupuk dari pemerintah pusat mencapai 54,02%, pemerintah daerah 9,47%, perorangan 0,72%, BUMN/swasta 0,14%, dan sumber lainnya 0,55%.

(Baca: 80% Rumah Tangga Petani Kedelai Indonesia Tak Menerima Bantuan Benih pada 2024)

Editor : Adi Ahdiat