Limbah Pertambangan yang Dihasilkan Lebih Besar Daripada yang Dikelola

Agroindustri

Lite

Erlina Fury Santika 02/12/2024 19:20 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Data BPS menunjukkan, limbah sektor pertambangan, energi, dan migas lebih besar daripada yang dikelola. Ini volume perbandingannya selama empat tahun terakhir.

Volume Limbah B3 yang Dihasilkan dan Dikelola Sektor Pertambangan, Energi, dan Migas (2020-2023)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Limbah Pertambangan yang Dihasilkan Lebih Besar Daripada yang Dikelola

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Volume Limbah B3 yang Dihasilkan dan Dikelola Sektor Pertambangan, Energi, dan Migas (2020-2023)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, terdapat perbedaan volume limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang dihasilkan dengan yang dikelola dari sektor pertambangan, energi, serta minyak dan gas (migas) Indonesia selama 2020-2023.

Pada 2020, volume limbah yang dihasilkan sebanyak 310,65 juta ton dari 929 perusahaan. Adapun limbah yang dikelola hanya 182, 67 juta ton.

Selanjutnya pada 2021, limbah yang dihasilkan tercatat jauh lebih rendah, yakni 54,09 juta ton dari 1.149 perusahaan yang terlibat. Sementara limbah yang dikelola sebesar 50,88 juta ton.

Lalu pada 2022, limbah yang dihasilkan meningkat menjadi 60,13 juta dari 1.238 perusahaan. Limbah yang dikelola cukup mendekati yang dihasilkan, yakni 59,98 juta ton.

Data terakhir pada 2023, limbah yang dihasilkan turun menjadi 58,52 juta ton. Perusahaan yang terlibat meningkat, menjadi 1.362. Sedangkan limbah yang dikelola sebanyak 53,72 juta ton.

Dari data di atas, terlihat bahwa perusahaan sektor pertambangan, energi, dan migas konsisten meningkat setiap tahun selama 2020-2023.

Namun limbah yang dihasilkan dan dikelola berfluktuasi. Volume dan selisih terbesar terjadi pada 2020. Sementara limbah yang dihasilkan dan dikelola dengan selisih paling tipis terjadi pada 2022.

Disclaimer: Artikel ini mengalami penambahan konteks limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) pada Rabu pukul 00.02 WIB.

Editor : Erlina Fury Santika