Pemerintah membuka keran impor ayam dari Brasil setelah Indonesia kalah melawan gugatan Brasil di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang telah diolah, total impor volume ayam Indonesia sebesar 76,7 ribu kilogram (kg). Impor ayam tersebut terdiri dari ayam buras (Gallus Domesticus) hidup dengan berat di bawah 185 gram senilai 76,5 ribu kg, ayam mutiara (spesies Guinea) hidup sebanyak 166 kg, dan daging ayam buras 23 kg. Pada 2017, total volume impor ayam sejumlah 69,1 ribu kg.
Jika mengacu pada Outlook Daging Ayam Ras Komoditas Pertanian Sub Sektor Peternakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian, impor terendah pada periode 2012-2016 terjadi pada 2016. Total volume impor ayam 2016 mencapai 18,1 ribu kg dengan rincian ayam buras hidup dengan berat di bawah 185 gr sebanyak 16 ribu kg, ayam mutiara hidup dengan berat di bawah 185 gr senilai 16 ribu kg, ayam buras dengan berat di atas 185 gr sebanyak 1,9 ribu kg, dan daging ayam buras sebanyak 153 kg.
Sementara itu, lonjakan volume impor tertinggi terjadi pada 2014 hingga mencapai 1,12 ribu ton. Lonjakan ini disebabkan tingginya volume impor daging ayam buras yang mencapai 1,12 ribu ton, sedangkan ayam buras hidup dengan berat di bawah 185 gr hanya 302 kg.
(Baca Databoks: Separuh Impor Daging Sapi Indonesia dari Australia)