Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memicu naiknya harga telur ayam ras. Dengan melemahnya rupiah membuat harga pangan ayam menjadi lebih mahal, sebab bahan pakan ayam masih banyak yang impor. Selain itu, pasokan telur juga menurun akibat dipotongnya ayam petelur yang sudah tidak produktif menjelang hari Raya Idul Fitri 2018.
Dari pantauan harga pangan di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional harga rata-rata telur di seluruh Indonesia pada Jumat (13/7) mencapai Rp 27.250/kg atau naik Rp 150 (0,55%) dari hari sebelumnya. Jika dibandingkan posisi harga pada 18 Juni (pasca lebaran) harga telur sudah naik sebesar Rp 1.950/kg (7,71%).
Di beberapa daerah Indonesia timur seperti Papua, Nusa Tenggara dan Maluku harga rata-rata telur ayam telah mencapai Rp 30.000/kg. Bahkan, harga telur ayam di Maluku Utara telah mencapai Rp 37.850/kg.