Berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2023 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah usaha pertanian perorangan (UTP) di Indonesia mencapai 29,34 juta unit atau 99,94% dari total usaha pertanian di Tanah Air pada 2023.
BPS melaporkan, padi sawah inbrida jadi komoditas yang paling banyak diusahakan UTP Indonesia, yakni mencapai 32,08% pada 2023.
Komoditas kedua terbanyak yakni ayam kampung biasa dengan proporsi 18,51%. Kemudian ada sapi potong sebesar 13,91%, kelapa sebanyak 10,64%, dan kelapa 10,64%.
Sementara UTP yang memiliki usaha pada komoditas kambing potong, kelapa sawit, ubi kayu, karet, dan padi sawah hibrida memiliki proporsi kurang dari 10% pada 2023.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar mengungkapkan, komoditas yang paling banyak diusahakan UTP pada 2023 tersebut bukanlah komoditas pertanian yang menyumbang inflasi.
BPS mencatat, komoditas utama penyebab inflasi bulanan pada November 2023 yakni cabai merah (0,16%), cabai rawit (0,08%), dan bawang merah (0,03%).
"Namun, ketiga komoditas ini bukan termasuk pada 10 komoditas yang paling banyak diusahakan petani perorangan, berdasarkan Sensus Pertanian 2023," kata Amalia pada konverensi pers secara virtual, Senin (4/12/2023).
Menanggapi hal tersebut, Amalia mendorong para usaha pertanian baik peorangan maupun badan usaha untuk melakukan usaha dengan fokus komoditas pertanian yang menyumbang inflasi.
(Baca juga: Sektor Pertanian Sumbang 12,4% PDB 2022, Subsektor Apa Terbesar?)