Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memproduksi 24,33 juta kg temulawak pada 2023.
Angka tersebut turun 3,77 juta kg (13,43%) dari tahun sebelumnya yang mencapai 28,1 juta kg. Dalam 5 tahun terakhir, volume produksi temulawak Indonesia turun 5,31 juta kg (17,92%).
Jawa Timur tercatat sebagai penghasil temulawak terbesar nasional pada tahun lalu, yakni 17,32 juta kg. Jumlah ini berkontribusi sebanyak 71% dari total produksi temulawak di Indonesia pada 2023.
Selanjutnya, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta menempati urutan kedua dan ketiga provinsi penghasil temulawak nasional pada 2023, dengan volume produksi masing-masing 3,02 juta kg dan 1,57 juta kg.
Di sisi lain, ada 1 provinsi yang tercatat tidak menghasilkan temulawak pada 2023, di antaranya Gorontalo.
Berikut 10 provinsi penghasil temulawak terbesar nasional pada 2023 menurut BPS.
- Jawa Timur: 17,32 juta kg
- Jawa Tengah: 3,02 juta kg
- DI Yogyakarta: 1,57 juta kg
- Riau: 610,08 ribu kg
- Kalimantan Selatan: 237,77 ribu kg
- Sumatera Selatan: 225,68 ribu kg
- Nusa Tenggara Timur: 210,26 ribu kg
- Lampung: 196,86 ribu kg
- Jawa Barat: 195,07 ribu kg
- Sulawesi Tengah: 114,09 ribu kg
(Baca: Impor Biji Minyak dan Buah-Buahan yang Mengandung Minyak Indonesia dari Mozambik Naik Menjadi US$ 38.302 Ribu)