Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5 persen ternyata belum mampu menekan angka kemiskinan menjadi satu digit atau di bawah 10 persen. Ekonomi Indonesia pada 2016 tumbuh 5,02 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan angka kemiskinan turun menjadi 10,7 persen pada September 2016 dari 11,13 persen dari September 2015.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 ditargetkan sebesar 5,1 persen. Angka ini rendah dari APBP 2016, yaitu 5,2 persen. Sementara angka kemiskinan ditargetkan turun menjadi 10,5 persen dari posisi September 2016.
Untuk dapat menekan angka kemiskinan hingga satu digit dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi seperti saat ini. Namun, terbatasnya anggaran seiring seretnya pendapatan dari pajak membuat dana untuk stimulus pertumbuhan juga terbatas. Pemerintah tetap berusaha memacu pertumbuhan dengan memangkas anggaran belanja barang dan mengalokasikan ke belanja modal. Selain itu, pemerintah juga mendorong peran swasta dan Badan Usaha Milik Negara untuk membiayai proyek-proyek infratruktur yang diharapkan dapat memberi daya ungkit pertumbuhan yang lebih tinggi pada 2018.