Mitra dagang terbesar Arab Saudi ternyata bukan dari negara Muslim, tapi Tiongkok yang notabene negara penganut paham komunis. Menurut data Comtrade, nilai perdagangan Arab Saudi dengan Tiongkok mencapai US$ 51,83 miliar atau sekitar Rp 712 triliun pada 2015. Nilai ini terbesar dibanding transaksi Arab Saudi dengan negara mitra dagang lainnya. Bahkan Arab Saudi mencatat surplus perdagangan US$ 8,47 miliar dengan Tiongkok. Nilai ekspor Arab Saudi mencapai US$ 30,15 miliar, sedangkan impornya hanya US$ 21,68 miliar.
Amerika Serikat merupakan mitra dagang Saudi terbesar kedua dengan nilai transaksi US$ 43,1 miliar dan Korea Selatan di urutan ketiga dengan nilai transaksi mencapai US$ 29 miliar. Sementara Indonesia berada di posisi ke 17, dengan nilai transaksi perdagangan hanya US$ 5,5 miliar.
Kunjungan rombongan Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud ke beberapa negara Asia, termasuk Indonesia dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan transaksi perdagangan Indonesia dengan Arab Saudi. Selama ini Indonesia selalu mengalami defisit dalam perdagangan dengan Arab Saudi. Selain itu, lawatan Raja Salman yang membawa beberapa menteri ini juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan investasi Arab Saudi di Indonesia. Sebab sampai saat ini investasi Arab Saudi di Tanah Air masih rendah, kurang dari satu juta dolar Amerika Serikat pada 2016.