Menurut kriteria Bank Dunia, ketimpangan masyarakat DKI Jakarta masuk kategori sedang. Badan Pusat Statistik mencatat bahwa 40 persen masyarakat berpenghasilan rendah menikmati 16,02 persen dari total pendapatan penduduk Jakarta. Sementara 20 persen penduduk berpenghasilan tinggi ternyata menikmati lebih dari separuh dari total pendapatan penduduk Ibu Kota.
Penggolongan penduduk menurut Bank Dunia terbagi atas tiga kelas, yakni 40 persen penduduk berpenghasilan rendah, 40 persen berpenghasilan sedang, dan 20 persen penduduk berpenghasilan tinggi. Adapun ketimpangan pendapatan penduduk terpusat pada 40 persen penduduk berpendapatan terendah dengan indentifikasi intensitas kemiskinan dengan kriteria seperti berikut.
Jika 40 persen penduduk penghasilan rendah menerima kurang dari 12 persen dari total pendapatan maka distribusi pendapatan mempunyai ketimpangan tinggi. Bila 40 persen penduduk penghasilan rendah menerima antara 12-17 persen menggambarkan distribusi pendapatan memiliki ketimpangan sedang, dan jika menerima lebih dari 17 persen maka distribusi pendapatan tersebut ketimpangannya rendah.