Rasio Biaya Operasional Bank Swasta Non Devisa Belum Efisien

Keuangan
23/09/2016 14:48 WIB
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Statistik Perbankan edisi Juli 2016 memperlihatkan rasio Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) tertinggi dicatatkan oleh kelompok Bank Umum Swasta nasional (BUSN) Non Devisa Konvensional mencapai 100 persen sedangkan rasio terkecil dicatatkan oleh BPD Konvensional sebesar 75 persen. Menurut ketentuan Bank Indonesia, rasio BOPO yang terlalu tinggi menandakan bahwa kinerja sebagian bank di Indonesia masih belum efisien.

Data historis BOPO kelompok Bank BUSN Non Devisa Konvensional ini, tercatat terus naik sejak 2012 yang sebelumnya hanya 79 persen. Sedangkan untuk BPD Konvensional, BOPO tertinggi pernah dicatatkan pada Oktober 2015 sebesar 80.46 persen.

Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia terus berupaya mendorong agar perbankan di tanah air mampu menekan BOPO agar tidak terlalu tinggi. Salah satunya antara lain diwujudkan dengan terbitnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 6/POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank.

Data Populer
Lihat Semua