Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengklaim telah mengurangi wilayah terdampak banjir seluas 107 hekatare sepanjang 2023.
Cara menanggulangi wilayah terdampak banjir itu dengan penyediaan infrastruktur, yaki 799 unit pintu air di 547 lokasi provinsi tersebut.
Selanjutnya, Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan sejumlah alat pompa untuk mengurangi wilayah terdampak banjir. Di antaranya 566 unit pompa mobile dan 549 unit pompa stasioner yang terletak di 195 lokasi.
Lalu, ada pula 240 unit alat berat yang digunakan untuk mengendalikan banjir di DKI Jakarta.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta mengatakan bahwa pembangunan Sodetan Ciliwung sepanjang 1.268 meter mampu mengalihkan 60 meter kubik per detik air Kali Ciliwung ke BKT dan Kali Cipinang. Adapun pembangunan sodetan tersebut merupakan kerja sama pemerintah setempat dengan Kementerian PUPR.
Kemudian, menurut pemerintah provinsi tersebut, pengerukan lumpur di 304 lokasi dengan total mencapai lebih dari 1,1 juta meter kubik juga mampu mengurangi area terdampak banjir di DKI Jakarta sepanjang tahun lalu.
Meski demikian, awal tahun ini sejumlah wilayah di DKI Jakarta masih terdampak banjir.
Hujan deras yang mengguyur DKI Jakarta sejak Kamis (4/1/2024) siang mengakibatkan sejumlah wilayah terdampak banjir. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, terdapat 19 rukun tetangga (RT) yang wilayahnya masih terendam banjir hingga Jumat (5/1/2024) pukul 06.00 WIB.
(Baca: Banjir DKI Jakarta Berangsur Surut, 19 RT Masih Terdampak)