Ketua Umum dan juga Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto dalam pidatonya pada acara halal Bihalal Kader Partai Gerindra di Sumatera Selatan mengungkapkan bahwa biaya proyek Light Rapid Train (LRT) di Palembang merupakan yang termahal di dunia. Prabowo juga menyebutkan biaya proyek LRT di kota tersebut mencapai Rp 12,5 triliun setara US$ 534 miliar untuk rute sepanjang 24 km atau sekitar US$ 40 juta/km. Sementara indeks biaya pembangunan proyek LRT dunia hanya US$ 8 juta/km, jadi ada penggelembungan 500%.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan dalam rilisnya yang bertajuk “Perbandingan Biaya Investasi Kereta Ringan (LRT) di Indonesia dan Negara Lain” belanja modal (Capital Expenditur/Capex) pembangunan LRT Palembang sebesar US$ 37 juta/km. Jumlah tersebut untuk rute sepanjang 23,4 km dengan 13 unit stasiun, 24 unit kereta dengan konstruksi 100% elevated (melayang). Sebagai informasi, awalnya biaya LRT Palembang memang sebesar Rp 12,5 triliun, tapi kemudian direvisi turun menjadi Rp 10,9 triliun.
Sebagai pembanding, Capex pembangunan LRT Kelana Jaya Line mencapai US$ 63 juta/km dengan panjang jalur 34,7 km, 25 unit stasiun, 120 unit kereta dan konstruksi 80% elevated. Sedangkan Capex LRT Manila Line 1 sebesar US$ 70 juta/km dengan panjang 23 km, 14 unit stasiun dan konstruksi 100% elevated. Dari grafik di bawah ini, biaya LRT Palembang lebih murah dari dua proyek LRT yang ada di Malaysia dan Filipina.