Kenaikan harga bahan bakar minyam (BBM) mempengaruhi minat konsumen untuk membeli sepeda motor baru. Hal ini terlihat dari laporan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang menunjukkan bahwa penjualan sepeda motor domestik dan ekspor merosot pada September 2022.
Penjualan sepeda motor domestik tercatat 514.460 unit atau turun 1,97% (month-on-month/mom) dibandingkan Agustus 2022 yang sebanyak 524.821 unit.
Meski demikian, capaian tersebut naik sekitar 10,72% (year-on-year/yoy) dibandingkan penjualan September 2021 yang jumlahnya 464.614 unit.
Sama halnya dengan penjualan domestik, ekspor sepeda motor juga mengalami penurunan. Per September 2022 volume penjualan ekspornya mencapai 75.012 unit atau turun 0,62% (mom). Namun jika dilihat secara tahunan, penjualannya meningkat 11,04% (yoy).
Secara kumulatif, penjualan sepeda motor domestik selama periode Januari-September 2022 mencapai 3.612.360 unit. Sedangkan total volume ekspor sepeda motor dari Indonesia mencapai 568.460 unit pada periode sama.
Berdasarkan kategorinya, penjualan sepeda motor jenis scooter memberikan kontribusi tertinggi dari penjualan domestik maupun ekspor. Penjualan scooter menyumbang 87,62% dari total penjualan domestik, serta menyumbang 70,21% dari total ekspor.
Kemudian penjualan sepeda motor jenis underbone memberikan kontribusi 6,70% dari total penjualan domestik dan 10,75% dari total ekspor.
Sementara proporsi penjualan motor sport tercatat sebesar 5,68% dari total penjualan domestik dan 19,03% dari total ekspor.
(Baca: Ini Jumlah Motor dan Mobil di Jakarta pada 2021)