Jumlah Penumpang Kereta Api Nasional Turun pada Maret 2025

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penumpang kereta api di Indonesia mencapai 40,88 juta orang pada Maret 2025.

Angka ini mencakup penumpang kereta di Pulau Jawa dan non-Jawa (Sumatra dan Sulawesi), termasuk kereta bandara, MRT, LRT, dan kereta cepat Whoosh.

Jumlah penumpang kereta nasional pada Maret 2025 turun 2,75% dibanding bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Penurunan ini terjadi di semua segmen.

Pada periode ini penumpang terbanyak berasal dari pengguna kereta commuter Jabodetabek, yaitu mencapai 26,97 juta orang atau 65,98% dari total penumpang kereta nasional. Meskipun jadi yang terbesar, volumenya turun 0,85% (mtm).

Lalu penumpang kereta di Pulau Jawa non-Jabodetabek turun 4,32% (mtm) menjadi 6,76 juta penumpang; di wilayah non-Jawa menyusut 7,10% (mtm) menjadi 502,4 ribu penumpang; dan kereta bandara turun 6,69% (mtm) menjadi 661,6 ribu penumpang.

Kemudian penumpang MRT turun 8,05% (mtm) menjadi 3,19 juta penumpang; LRT turun 4,81% (mtm) menjadi 2,43 juta penumpang; dan kereta cepat Whoosh anjlok 27,36% (mtm) menjadi 346,2 ribu penumpang.

Secara kumulatif, jumlah penumpang kereta api nasional sepanjang Januari-Maret 2025 mencapai 126,3 juta orang. Angkanya tumbuh 9,37% dari periode sama tahun lalu (cumulative-to-cumulative/ctc).

Peningkatan jumlah penumpang kumulatif ini terjadi pada seluruh segmen. Penumpang kereta wilayah Jabodetabek naik 5,45% (ctc); Jawa non-Jabodetabek naik 8,97% (ctc); wilayah non-Jawa naik 7,91% (ctc); dan kereta bandara melesat 18,65% (ctc).

Berikutnya penumpang MRT naik 18,63% (ctc); LRT naik 51,89% (ctc); dan kereta cepat Whoosh tumbuh 12,58% (ctc).

(Baca: Penumpang Whoosh dari Kalangan Turis Asing Meningkat Kuartal I 2025)