Skor Indeks Pembangunan TIK Indonesia Naik pada 2024

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, skor indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Indonesia terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir.

BPS menyusun indeks pembangunan TIK menggunakan metodologi yang dirilis International Telecommunication Union (ITU). Penilaiannya mengacu pada tiga subindeks, yaitu akses dan infrastruktur TIK; penggunaan TIK; dan keahlian TIK.

Indeks ini merepresentasikan perkembangan pembangunan TIK nasional dengan skala 0-10 poin. Semakin tinggi nilai indeks, kondisinya diasumsikan semakin baik.

Pada 2024 skor pembangunan TIK Indonesia mencapai 6,02 poin, ini menjadi capaian  tertinggi dalam 7 tahun terakhir. Nilainya naik 0,12 poin dari skor TIK pada 2023 yang sebesar 5,90 poin.

Kenaikan skor indeks tersebut didukung oleh perbaikan di seluruh subindeks. Tercatat, subindeks akses dan infrastruktur mendapat skor 5,91 poin pada 2024, naik 0,10 poin dibanding 2024.

Lalu skor penggunaan TIK juga naik 0,19 poin menjadi 6,10 poin, serta skor keahlian TIK naik 0,04 poin menjadi 6,08 poin.

Kendati skor indeks pembangunan TIK nasional terus naik, BPS menilai skornya masih moderat karena baru mencapai kisaran 6 dari skala 10 poin. 

"Untuk mencapai pembangunan TIK yang lebih seimbang dan berkelanjutan, diperlukan kebijakan yang konsisten dalam memperluas infrastruktur sekaligus memperkuat kapasitas sumber daya manusia," tulis BPS dalam laporan tulis BPS dalam laporan Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi 2024.

(Baca: Proporsi Anak Muda dengan Keterampilan TIK di 38 Provinsi Indonesia 2024)