Ragam Alasan Konsumen Pilih COD saat Belanja di E-Commerce

Teknologi & Telekomunikasi

Lite

Monavia Ayu Rizaty 29/07/2021 17:00 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Alasan Konsumen Menggunakan Metode Cash on Delivery (COD) saat Berbelanja di E-Commerce (Semester I - 2021)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Ragam Alasan Konsumen Pilih COD saat Belanja di E-Commerce

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Alasan Konsumen Menggunakan Metode Cash on Delivery (COD) saat Berbelanja di E-Commerce (Semester I - 2021)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut survei Jakpat, 52% konsumen Indonesia memilih metode bayar di tempat (cash on delivery/COD) ketika berbelanja di e-commerce dalam satu tahun terakhir. Dari jumlah tersebut, 73% responden memilih COD karena ingin memastikan barang yang mereka terima sebelum membayarnya.

Sebanyak 60% responden memilih COD karena menganggap metode pembayaran tersebut lebih sederhana bagi konsumen. Ada pula 30% responden yang memilih COD karena malas pergi ke anjungan tunai mandiri (ATM).

Kemudian, 14% responden memilih COD karena tak memiliki akun perbankan. Sebanyak 13% responden memilih metode pembayaran tersebut karena tak punya dompet digital. Sedangkan, 2% responden lainnya punya alasan lain.

Survei ini juga menunjukkan, 54% responden yang menggunakan COD saat belanja online berasal dari kalangan menengah ke bawah dalam tiga bulan terakhir. Berdasarkan wilayahnya, 50% penggunaan COD berada di luar Jawa pada periode yang sama.

Adapun, Jakpat melakukan survei terhadap 1.054 responden di 25 provinsi pada April-Juni 2021. Tingkat toleransi kesalahan (margin of error) dari survei ini di bawah 3%.

(Baca: Jumlah Pengunjung Tokopedia Kalahkan Shopee pada Kuartal I-2021)

Editor : Dimas Jarot Bayu