YLKI: Indihome dan Telkomsel Paling Banyak Dikeluhkan Konsumen

Teknologi & Telekomunikasi

Premium

Reza Pahlevi 10/01/2022 14:50 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut catatan YLKI, 11,9% aduan konsumen terkait masalah telekomunikasi pada 2019. Dua anak usaha BUMN Telkom, Indihome dan Telkomsel, menjadi dua perusahaan dengan aduan terbanyak.

Perusahaan Telekomunikasi dengan Aduan Konsumen Terbanyak, 2021

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “YLKI: Indihome dan Telkomsel Paling Banyak Dikeluhkan Konsumen”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Perusahaan Telekomunikasi dengan Aduan Konsumen Terbanyak, 2021

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mencatat 11,9% dari total 535 aduan selama 2021 merupakan keluhan soal perusahaan telekomunikasi. Dua anak usaha BUMN Telkom, Indihome dan Telkomsel, menjadi dua perusahaan dengan aduan terbanyak.

Aduan soal Indihome mencakup 25% dari total aduan terhadap perusahaan telekomunikasi. Telkomsel berada di peringkat kedua dengan 21% dari total aduan.

Perusahaan telekomunikasi milik Lippo, First Media, berada di peringkat ketiga dengan 15% dari total aduan. Selanjutnya, Indosat, dan MyRepublic masing-masing mencakup 13% dari total aduan.

Permasalahan utama pengaduan telekomunikasi adalah karena jaringan internet (39%). Selanjutnya, 16% merupakan soal administrasi dan 15% soal pemotongan pulsa.

Sektor telekomunikasi menjadi sektor ketiga yang menerima aduan konsumen terbanyak. Jasa keuangan berada di posisi pertama dengan 49,6% dari total aduan dan e-commerce di posisi kedua (17,2%).

(Baca: Kecepatan Internet Fix Broadband Indonesia Rendah, Peringkat ke-8 di ASEAN pada 2021)

Editor : Aria W. Yudhistira