Ragam Sebab Masyarakat Sebar Hoaks

Teknologi & Telekomunikasi

Premium

Yosepha Pusparisa 25/11/2020 08:24 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Dalam survei KIC, ada 11,2% dari total responden pernah menyebar hoaks. Dari jumlah itu, 68,4% responden meneruskan berita yang tersebar tanpa mencari tahu kebenarannya.

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Ragam Sebab Masyarakat Sebar Hoaks”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Alasan Menyebarkan Hoaks

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Dalam survei Katadata Insight Center (KIC), sebanyak 11,2% dari total responden pernah menyebarkan hoaks. Dari jumlah itu, lebih dari setengah responden merasa hanya meneruskan berita yang tersebar, tanpa mencari tahu kebenarannya. Argumen itu diamini 68,4% responden.

Selain itu, 56,1% responden juga merasa tak mengetahui bahwa berita yang disebarkan tak benar. Alasan penyebaran hoaks lainnya karena responden tak mengetahui sumber berita yang jelas dan hanya sekadar iseng. Hal tersebut diakui 13,9% dan 9,1% responden. Sebanyak 2,7% responden memang menyebarkan berita bohong untuk mempengaruhi orang lain.

(Baca: Facebook Dinilai Paling Sering Sajikan Isu Hoaks & Berita Bohong)

KIC bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan survei literasi digital. Penelitian tersebut menjaring total 1.670 responden dari 34 provinsi di Indonesia.

Editor : Muhammad Ahsan Ridhoi