Perkembangan teknologi digital semakin pesat. Dari pesatnya teknologi tersebut berpengaruh pada setiap bidang, termasuk dalam dunia marketing.
Media sosial tak hanya digunakan untuk bersosialisasi, tetapi juga telah membuka peluang kepada perusahaan untuk membangun brand mereka melalui konten di media sosial.
Semua ini dilakukan dengan menggunakan jasa influencer sebagai strategi pemasaran atau disebut dengan influencer marketing.
Berdasarkan data dari Influencer Marketing Hub, biaya penggunaan jasa influencer diperkirakan akan meningkat menjadi US$16,4 Miliar pada tahun 2022. Nilai ini meningkat 19% dibandingkan pada 2021.
Sejak 2016, biaya yang dikeluarkan untuk jasa influencer bahkan terus meningkat. Saat itu, nominalnya hanya US$1,7 miliar. Kemudian terus meningkat hingga US$13,8 miliar pada 2021.
Adapun layanan atau perusahaan terkait pemasaran influencer tumbuh 26% pada tahun 2021, menjadi 18.900 perusahaan di seluruh dunia. Pertumbuhan tertinggi terjadi di Amerika Serikat, yang mengalami peningkatan 30%.
Di lansir majoo.id, influencer adalah seseorang atau figur dalam media sosial yang memiliki jumlah pengikut yang banyak atau signifikan. Hal yang mereka sampaikan dapat memengaruhi perilaku dari pengikutnya.
(Baca Juga: 10 Selebgram dengan Bayaran Termahal, Siapa Saja?)