Whatsapp Kuasai Pasar Aplikasi Pesan Instan Global 2020

Teknologi & Telekomunikasi

Lite

Yosepha Pusparisa 01/02/2021 11:23 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Jumlah Pengguna Aktif Bulanan Aplikasi Pesan Instan (Oktober 2020)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Whatsapp Kuasai Pasar Aplikasi Pesan Instan Global 2020

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Jumlah Pengguna Aktif Bulanan Aplikasi Pesan Instan (Oktober 2020)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Whatsapp masih menjadi aplikasi pesan instan favorit di seluruh dunia. Aplikasi tersebut mampu menggaet 2 miliar pengguna aktif bulanan hingga Oktober 2020. Kendati demikian, jumlahnya menurun pada awal 2021 setelah Whatsapp mengumumkan akan berbagi data pengguna dengan Facebook, induk perusahaannya.

Telegram pada Oktober 2020 berada di urutan buncit dengan jumlah pengguna aktif bulanan terendah dibanding aplikasi pesan instan lain. Kala itu, Telegram baru memiliki 400 juta pengguna. Meski demikian, Telegram mendapat tambahan hingga 25 juta pengguna pada 11-13 Januari 2021 imbas kebijakan baru Whatsapp, seperti dilansir dari Techcrunch.

(Baca: Mayoritas Masyarakat Pilih WhatsApp sebagai Sumber Informasi Kredibel)

Kebijakan baru Whatsapp untuk berbagi data dengan Facebook menuai kontroversi. Sehingga jutaan penggunanya memilih hengkang dan beralih ke aplikasi pesan instan lain, seperti Telegram dan Signal. Kedua aplikasi itu disebut-sebut menyediakan keamanan data yang lebih menjanjikan ketimbang Whatsapp.

Editor : Muhammad Ahsan Ridhoi