Singapura, Pusat Perusahaan Pengembang AI di Asia Tenggara

Teknologi & Telekomunikasi

Premium

Adi Ahdiat 14/11/2025 11:55 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut laporan e-Conomy SEA, Singapura merupakan negara dengan perusahaan rintisan pengembang artificial intelligence (AI) terbanyak di Asia Tenggara pada semester I 2025.

Jumlah Perusahaan Rintisan Pengembang Artificial Intelligence/AI di 6 Negara Asia Tenggara (Semester I 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Singapura, Pusat Perusahaan Pengembang AI di Asia Tenggara”.

Rp7.500

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Jumlah Perusahaan Rintisan Pengembang Artificial Intelligence/AI di 6 Negara Asia Tenggara (Semester I 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut laporan Google, Temasek, Bain & Company, ada sekitar 680 perusahaan rintisan (startup) yang mengembangkan artificial intelligence (AI) di 6 negara pasar utama Asia Tenggara pada semester I 2025.

Pengembang AI terbanyak berada di Singapura, dengan jumlah 495 perusahaan.

"Singapura adalah pusat AI di kawasan ini, di mana sebagian besar perusahaan beroperasi," kata Google dalam laporannya.

(Baca: Baru Sedikit Masyarakat Indonesia yang Mengakses AI pada 2025)

Lalu di urutan berikutnya ada Malaysia dengan 60 perusahaan rintisan pengembang AI, dan di Indonesia 45 perusahaan.

Sedangkan di Vietnam, Thailand, dan Filipina jumlahnya lebih sedikit, seperti terlihat pada grafik.

Google, Temasek, Bain & Company menyatakan, dalam setahun terakhir ada aliran investasi US$2,3 miliar yang masuk ke perusahaan terkait pengembangan AI di Asia Tenggara.

Kendati nilainya mencapai miliaran dolar, investasi ini masih tergolong rendah di skala global.

"Kawasan ini hanya menyumbang sekitar 2% dari total modal kumulatif global yang masuk ke perusahaan rintisan AI, tidak sebanding dengan pangsa PDB globalnya yang mencapai sekitar 4%," kata mereka.

(Baca: Kapasitas Data Center RI Peringkat ke-4 ASEAN Semester I 2025)

Editor : Adi Ahdiat