Xiaomi Semakin Ekspansif di Asia Tenggara pada Kuartal II 2025

Teknologi & Telekomunikasi

Premium

Nabilah Muhamad 14/08/2025 13:40 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut data Canalys, Xiaomi menjadi produsen dengan pengiriman smartphone terbanyak di Asia Tenggara. Volumenya mencapai 4,7 juta unit pada kuartal II 2025.

Volume Pengiriman Smartphone/Ponsel Pintar di Asia Tenggara* (Kuartal II 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Xiaomi Semakin Ekspansif di Asia Tenggara pada Kuartal II 2025”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Volume Pengiriman Smartphone/Ponsel Pintar di Asia Tenggara* (Kuartal II 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Berdasarkan laporan firma riset Canalys, Xiaomi merajai pengiriman smartphone di Asia Tenggara pada kuartal kedua 2025.

Volumenya mencapai 4,7 juta unit dengan pangsa pasar 19%. Bobot ini naik 8% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Canalys menghitung pengiriman produk Xiaomi yang meliputi sub-merek POCO dan Redmi.

“Kinerja Xiaomi pada kuartal II 2025 didorong oleh ekspansi saluran penjualan langsung ke konsumen dan operator, yang membangun fondasi kuat untuk mengembangkan sub-mereknya (POCO)," kata Manajer Riset Le Xuan Chiew Canalys dalam laporannya, Rabu (13/8/2025).

Transsion menempati peringkat kedua dengan mendistribusikan 4,5 juta unit smartphone, sekaligus mencetak pertumbuhan tertinggi pada kuartal II 2025 yang mencapai 17% (yoy). Produk Transsion ini termasuk TECNO, Infinix, dan iTel.

Lalu pengiriman smartphone Samsung turun 3% (yoy) menjadi 4,3 juta unit; OPPO turun 19% (yoy) menjadi 3,5 juta unit; dan Vivo anjlok 21% (yoy) menjadi 2,8 juta unit.

Sementara gabungan volume pengiriman smartphone merek-merek lainnya di Asia Tenggara mencapai 5,1 unit atau naik 7% (yoy).

Secara keseluruhan, volume pengiriman ponsel pintar atau smartphone di pasar Asia Tenggara sebanyak 25 juta unit pada kuartal II 2025.

Volumenya turun 1% (yoy), dipengaruhi oleh ketidakpastian tarif impor Amerika Serikat (AS) yang terus membayangi prospek regional.

“Ketegangan perdagangan AS-China yang berkelanjutan menciptakan dampak berantai yang signifikan, karena vendor menyesuaikan rantai pasokan mereka menjauhi China untuk memprioritaskan pengiriman ke AS,” kata Chiew.

Selain itu, pelemahan dolar AS turut mempengaruhi daya beli konsumen, sehingga memaksa vendor menyesuaikan harga atau promosi agar tetap kompetitif.

(Baca: MediaTek Dominasi Pasar Chipset Smartphone Global Kuartal I 2025)

Editor : Erlina Fury Santika