PT Bank Neo Commerce Tbk masih mencatatkan kerugian bersih senilai Rp601,17 miliar pada kuartal III 2022. Rugi bersih tersebut tercatat meningkat sebesar 127,07% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp264,74 miliar.
Sementara itu, Bank Neo Commerce tercatat mengantongi pendapatan bunga senilai Rp1,48 triliun pada periode sembulan bulan pertama tahun ini. Angka itu meningkat sebesar 226,18% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang senilai Rp453,97 miliar.
Seiiring kenaikan pendapatan bunga, beban bunga BBYB juga naik menjadi Rp491,53 miliar dari sebelumnya Rp251,97 miliar. Sehingga, bank digital yang terafiliasi dengan Grup Akulaku ini mencatatkan kenaikan pendapatan bunga bersih 350,78% atau menjadi Rp1,089 triliun jika dibandingkan dengan posisi September tahun 2021 yang sebesar Rp241,8 miliar.
Kemudian, bank dengan kode emiten BBYB itu mampu mencetak kenaikan fee based income BNC di kuartal III 2022 sebesar 342,03% menjadi Rp254,14 miliar dibandingkan kuartal III 2021 yang hanya sebesar Rp57,49 miliar. Dengan kenaikan fee based income dan pendapatan bunga bersih pada kuartal III 2022, BNC berhasil membukukan laba sebesar Rp10,1 miliar, namun, rugi bersih BNC per September 2022 tergerus menjadi Rp601,2 miliar.
Pada kuartal ketiga tahun ini, beban operasional perusahaan meningkat cukup tajam di kuartal ketiga tahun ini menjadi Rp1,89 triliun dari tahun sebelumnya Rp 525,34 miliar, salah satu pos yang mengalami kenaikan signifikan adalah terjadinya kerugian penurunan nilai pada aset keuangan dan non keuangan dari sebelumnya rugi Rp28,94 miliar menjadi rugi Rp652,56 miliar.
Selain itu, meningkatnya beban operasional BBYB juga sejalan dengan kenaikan jumlah nasabah yang pada kuartal III-2022 ini tercatat 19,5 juta nasabah, berbeda dengan posisi nasabah di kuartal III-2021 yang masih di bawah 10 juta nasabah.
Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Tjandra Gunawan, mengatakan, menuju usia yang hampir dua tahun sejak kehadiran aplikasi neobank, dan ditopang dengan kinerja positif yang berkelanjutan, BNC semakin menunjukkan eksistensinya sebagai solusi bagi kebutuhan nasabah sembari memberikan layanan keuangan terbaik dengan terus menambah fitur-fitur dan produk yang inovatif.
Di sisi lain, sebagai bank umum dan juga perusahaan terbuka, Bank Neo juga berkomitmen untuk mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk kewajiban pemenuhan modal inti. "Saat ini, kami di tengah-tengah proses pelaksanaan rights issue dan tentunya akan rampung di kuartal IV tahun ini," kata Tjandra Gunawan seperti dilansir Katadata.co.id.
Dia pun meyakini, dengan kinerja keuangan tersebut, dari sisi fundamental bisnis dan keuangan BNC semakin kuat dari waktu ke waktu.
(baca: Harga Saham 4 Bank Digital Ambles, Cek Kinerjanya)