Samsung berhasil menyalip posisi Oppo dengan merajai pengiriman smartphone di Indonesia. Pangsa pasar smartphone asal Korea Selatan itu mencapai 23,3%.
Berdasarkan laporan International Data Corporation (IDC), Samsung berhasil mengirimkan 2,1 juta unit smartphone di Indonesia pada kuartal I-2022.
Jumlah pengiriman tersebut meningkat 2,9% dibandingkan periode tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebanyak 2 juta unit. Pangsa pasar smartphone Samsung di Indonesia pun naik dari tahun lalu yang hanya sebesar 18,7%.
Menurut IDC, Samsung berhasil mencapai posisi teratas di Indonesia di kuartal pertama setelah 2,5 tahun. Keberhasilan Samsung didorong strategi perusahaan merilis beberapa model utama, seperti seri andalan Galaxy S22 dan model Galaxy A03, dan sejumlah seri A lainnya.
“Seri Galaxy A53 5G, A52s 5G, dan S22 yang baru dirilis mendorong pangsa Samsung di segmen 5G hingga 40%,” demikian dikutip dalam laporan IDC, Kamis (16/6/2022).
Di bawah Samsung, ada Oppo yang tercatat mengirimkan smartphone ke Indonesia sebesar 1,8 juta unit pada tiga bulan pertama tahun ini. Jumlah ini turun 26,8% secara (yoy).
IDC mengatakan, pangsa OPPO di segmen 5G jauh lebih rendah yakni hanya 3,7% pada kuartal I-2022 dibandingkan kuartal I-2021 yang sebesar 26,4%. Menurut IDC, hal ini terjadi karena vendor lain telah memperluas portofolio 5G mereka pada kuartal pertama tahun ini.
Vivo dan Xiaomi menyusul di posisi berikutnya dengan pengiriman smartphone masing-masing 1,5 juta unit dan 1,3 juta unit. Jumlah pengiriman Vivo tercatat turun 11,8% (yoy) dan Xiaomi juga turun 39,9% (yoy).
Lalu, di posisi kelima diduduki oleh Realme dengan pengiriman sebesar 1,1 juta unit atau turun 12,8% (yoy). Sementara,Smasm pengiriman smartphone dari vendor-vendor lainnya juga tercatat sebesar 1,1 juta unit atau turun 2,8% (yoy).
Secara total, jumlah smartphone yang dikirimkan ke Indonesia pada kuartal I-2022 tercatat sebanyak 8,9 juta unit atau menurun 17,3% (yoy). IDC memperkirakan bahwa pengiriman smartphone di Indonesia pada kuartal II-2022 akan lebih rendah dari pengiriman di kuartal ini karena adanya kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
(Baca: Oppo Dominasi Pengiriman Smartphone di Indonesia pada 2021, Bagaimana Samsung?)