Hasil Survei Properti Residensial di pasar primer oleh Bank Indonesia menunjukkan bahwa penjualan properti residensial secara triwulanan mengalami pertumbuhan negatif sebesar 15,9% (qtq) pada triwulan II 2019. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang melaju positif sebesar 23,77% (qtq).
Menurunnya penjualan properti disebabkan oleh penjualan rumah tipe kecil dari 30,13% (qtq) pada triwulan I 2019 menjadi -23,48% (qtq) pada triwulan II 2019. Penjualan rumah tipe menengah yang pada triwulan I 2019 tumbuh 13,33% (qtq) tetapi pada triwulan II mencatat -12,88% (qtq). Hanya rumah tipe besar yang mengalami pertumbuhan positif dari 24,56% pada triwulan I 2019 (qtq) menjadi 33,08% (qtq) pada triwulan II 2019.
Responden menyatakan, faktor yang menyebabkan penurunan pertumbuhan penjualan properti residensial pada triwulan II 2019 adalah melemahnya daya beli. Faktor lainnya adalah suku bunga KPR tinggi, tingginya harga rumah, dan permasalahan perizinan atau birokrasi dalam pengembangan lahan.